Perawatan poros penggerak

Nov 18, 2024

Sistem transmisi kendaraan umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti kopling, gearbox, poros penggerak, peredam utama, diferensial dan setengah poros.

Poros transmisi dipasang di antara gearbox dan poros penggerak untuk menghubungkan dan mentransfer torsi. Karena girboks dan poros penggerak tidak berada pada garis horizontal yang sama, tetapi akan berubah jarak dan sudutnya sesuai dengan kondisi jalan yang berbeda, maka peran poros transmisi adalah untuk memastikan bahwa torsi yang dihasilkan oleh girboks dapat disalurkan secara stabil ke girboks. poros penggerak dalam kondisi apa pun.

Setelah mengetahui fungsi poros transmisi, mari kita lihat susunan poros transmisi:

Sistem poros transmisi terutama terdiri dari beberapa bagian utama: garpu flensa, poros silang, poros spline, selongsong spline, dll.

Poros silang: memastikan poros transmisi dapat berubah arah ke segala arah dalam rentang sudut yang ditentukan;

Garpu poros spline dan selongsong spline: pastikan poros transmisi memiliki dimensi perpanjangan tertentu.

Rakitan poros penggerak memiliki bagian terkait yang relatif sedikit dan kegagalannya relatif sederhana.

Kegagalan umum pada poros penggerak adalah kebisingan dan getaran yang tidak normal. Keausan, perubahan bentuk, kerusakan, dan hilangnya keseimbangan dinamis suku cadang dapat menyebabkan fenomena tersebut, jadi perhatikan hal-hal berikut saat berkendara:

1. Pelumasan dan perawatan: Terdapat lubang pelumasan gemuk pada bantalan silang. Sering-seringlah memperhatikan pelumasan. Namun, beberapa poros penggerak bebas perawatan tidak memerlukan gemuk.

2. Hindari memulai dengan kecepatan tinggi dan melepaskan kopling secara tiba-tiba. Kedua tindakan tersebut berdampak besar pada sistem transmisi dan dapat dengan mudah merusak komponen sistem transmisi, termasuk rakitan poros penggerak.

3. Dilarang keras membebani atau mempercepat kendaraan secara berlebihan, karena bila torsi melebihi torsi yang dapat ditahan oleh poros penggerak, maka poros penggerak akan rusak dan umur pemakaiannya akan berkurang.

4. Perhatikan apakah gantungan pada poros penggerak putus, apakah karet penyangga rusak, baut dan mur pengencang kendor, dan apakah poros penggerak mengalami deformasi. Beberapa kesalahan dapat menyebabkan kebisingan dan guncangan yang tidak normal pada sistem poros penggerak.

5. Untuk memastikan keseimbangan dinamis poros penggerak, Anda juga harus sering mengamati apakah bagian pengelasan keseimbangan sedang disolder; saat memasang kembali poros penggerak setelah pembongkaran, perhatikan kesejajaran tanda panah dan masalah lainnya.

Secara umum kegagalan poros penggerak biasanya tidak rumit, namun biaya poros penggerak relatif mahal, sehingga perawatan poros penggerak tetap sangat penting.