Kebiasaan mengemudi dapat sangat mempengaruhi jumlah bahan bakar yang dikonsumsi

Apr 04, 2023

Efisiensi bahan bakar menjadi perhatian penting bagi pengemudi truk yang bersaing di industri transportasi yang sangat kompetitif. Dengan meningkatkan perilaku mengemudi, pengemudi dapat mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan, yang berarti penghematan biaya yang signifikan bagi perusahaan transportasi.

Konsumsi bahan bakar yang tinggi yang disebabkan oleh perilaku mengemudi yang tidak tepat merupakan masalah umum dalam pengoperasian kendaraan yang sebenarnya. Namun, dengan penggunaan alat manajemen yang tepat dan penerapan teknik mengemudi hemat bahan bakar, pengemudi dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan berkontribusi pada industri transportasi yang lebih berkelanjutan.

Menurut data tertentu, konsumsi bahan bakar dapat bervariasi sebanyak 30 persen hingga 50 persen karena gaya berkendara yang berbeda dalam kondisi berkendara dan konfigurasi kendaraan yang sama. Oleh karena itu, penting bagi pengemudi untuk memahami bagaimana perilaku mengemudi mereka dapat memengaruhi efisiensi bahan bakar.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar saat berkendara antara lain:

Kontrol kecepatan: Armada transportasi yang berbeda memilih kecepatan yang berbeda berdasarkan kebutuhan waktu transportasi. Dengan bantuan alat manajemen telematika, pengemudi dapat membandingkan kisaran kecepatan kendaraan yang umum digunakan dengan kisaran kecepatan ekonomi mesin dan melakukan penyesuaian untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.

Kontrol throttle: Mempertahankan sinyal throttle yang stabil sangat penting untuk mesin yang dikontrol secara elektronik. Dengan menjaga bukaan throttle pada 30 persen ~50 persen saat kecepatan kendaraan berada dalam kisaran kecepatan ekonomis, pengemudi dapat mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

Pemilihan gigi: Memilih gigi yang tepat juga dapat memengaruhi efisiensi bahan bakar. Misalnya, penggerak gigi yang lebih tinggi lebih hemat bahan bakar pada kecepatan kendaraan yang sama, sedangkan penggerak gigi yang lebih rendah lebih hemat bahan bakar pada kecepatan rasio yang sama.

Siklus berjalan: Karena kendaraan yang baru dibeli beradaptasi dengan pengemudi dan struktur mekanis dengan jarak tempuh yang meningkat, konsumsi bahan bakar secara bertahap akan berkurang dan stabil setelah jarak tempuh tertentu.

5 tip hemat bahan bakar yang diakui meliputi:

Prapemanasan sebelum mengemudi: Pemanasan dengan beban dengan menjaga throttle tetap terbuka dan mempertahankan gigi dan kecepatan rendah setelah pengapian kendaraan memungkinkan mesin dan bagian transmisi memanas secara bersamaan, berkontribusi pada efisiensi bahan bakar.

Mulai cepat: Akselerasi sedang saat menghidupkan kendaraan lebih hemat bahan bakar daripada akselerasi mendadak, karena meningkatkan keluaran tenaga kendaraan, mengurangi waktu untuk mencapai pengemudian yang seragam.

Penggunaan sakelar hemat bahan bakar yang bijak: Pengemudi dapat memutar ke posisi diam untuk mengurangi tenaga dan torsi mesin maksimum untuk menghemat bahan bakar, atau memutar ke posisi tugas berat agar mesin memiliki output daya penuh untuk memenuhi permintaan akan dinamika.

Berkendara dengan kecepatan konstan: Mengurangi bukaan throttle untuk menjaga kecepatan engine pada kecepatan ekonomis saat mengemudi pada kecepatan konstan adalah teknik penghematan bahan bakar utama.

Kurangi frekuensi penggunaan rem: Meminimalkan berapa kali rem diterapkan adalah cara yang efektif untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi keausan pada kendaraan.